Eti Herawati Resmi Pimpin Kembali Partai Nasdem

Eti Herawati Resmi Pimpin Kembali Partai Nasdem

CIREBON - Dra Hj Eti Herawati secara resmi kembali dilantik sebagai Ketua DPD Partai Nasdem Kota Cirebon periode 2020-2024. Pelantikan tersebut menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, wajib memakai masker, menggunakan hand sanitizer hingga jaga jarak.

Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat, Saan Mustofa hadir pada lokasi pelantikan, yakni di Hotel Grand Tryas. Hadir langsung jajaran partai politik. Di antaranya, Ketua DPC PDIP Fitria Pamungkaswati, Ketua DPC Partai Gerindra Eman Sulaeman, Ketua DPRD Affiati SPd, Ketua DPC Partai Demokrat M Handarujati Kalamullah, Sekretaris DPD Partai Golkar Agung Supirno, serta Ketua DPC Partai Gelora Roma Sanjaya didampingi Sekretaris Umum Reza Pahlevi. Hadir pula pengurus PKB Saefurrohman, Ketua PKPI Juherman didampingi Sekretaris Saptaji, pengurus Partai Perindo.

Eti Herawati mengatakan, perjalanan Partai Nasdem mencapai target salah satunya adalah Kota Cirebon. Bahkan, dalam jajaran struktur pengurus, mantan kepala dinas yang telah pension, Maman Kirman, masuk jadi pengurus. Juga Kombes (Purn) Mahyudin.

“Nasdem perjalanannya baru dua kali mengikuti pesta demokrasi dan meraih empat kursi,” tandas Eti.

Ke depan, kata Eti, Partai Nasdem ingin menambah kursi lagi dan diharapkan bisa membangun Kota Cirebon. Eti bertekad, bersama jajaran Partai Nasdem, siap mengibarkan panji-panji partai. “Mohon doanya, Partai Nasdem bisa memberikan kontribusi membangun Kota Cirebon,” tandasnya. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Drs H Agus Mulyadi MSi mengucapkan selamat atas pengukuhan pengurus Partai Nasdem periode 2020-2024 kepada Eti sebagai ketua DPD Partai Nasdem Kota Cirebon. “Mudah-mudahan bisa menjadi akselerasi dalam pencapaian visi misi, karena Partai Nasdem dan Demokrat menjadi bagian  dari pemerintah  daerah,” ujarnya.

Parameter yang kami lakukan, kata sekda, tentu saja melalui perda. Di tahun 2020, APBD empat kali refocusing, tujuh kali perubahan parsial. Kota Cirebon, masih kata sekda, pergerakan kasus positif Covid-19 selalu naik.

“Kita komitmen melakukan testing swab, 16.500 diproyeksikan testing. Jadi, secara presentasi, kita 5,4 persen dari total jumlah penduduk,” terangnya.

Sekda tudak menampik, tugas berat ketika menyandang zona merah, bersama Bekasi. Sehingga, ada pembatasan jam operasional. Sekarang walikota Cirebon mencabut kembali pembatasan jam operasional.

“Kota  Cirebon adalah testing paling tinggi. Sudah jadi konsekuensi semakin banyak angka penambahannya.  Mudah-mudahan ini memperpendek penyebaran Covid-19,” harapnya.

Sementara itu, Saan Mustopa menjelaskan, situasi pandemi Covid-19, kesehatan menjadi sangat penting. Dampak Covid-19 tidak hanya menimpa Kota Cirebon. Dampaknya cukup signifikan jika dibandingkan kota/kabupaten lain di Jawa Barat. Bahkan, pada saat libur panjang, dirinya yang ingin wisata kuliner Cirebon, harus dibatasi. “Banyak keterbatasan. Karena kekhawatiran dan ketakutan, itu sesuatu yang wajar di tengah pandemi. Tapi tidak mengurangi niat menjadikan Kota Cirebon aman dari Covid-19.

“Ini juga menjadi tanggung jawab partai politik. Terdampak global, nasional, dan regional. Maka perlu membangun kebersamaan satu persoalan besar,” tandasnya.

“Kita harus sadar menanggalkan perbedaan, menanggalkan sejenak asal-usul kita. Ini momentum kebersamaan menghadapi Covid-19, agar warga merasa nyaman. Solidaritas dan kepedualian sangat penting dan harus menjadi agenda kita bersama,” terang Saan.

Namun demikian, Saan menegaskan, aktivitas kepartaian harus tetap jalan. “Pendemi Covid-19 sebenarnya ada hikmah, yakni mengubah momentum budaya kita berpartai. Mengelola partai secara konvensional, yakni mengelola secara fisik/langsung. Tapi pengelolaan partai harus modern. Bagaimana menyentuh ruang-ruang di masyarakat tapi tidak harus ada kehadiran fisik,” jelasnya. (abd)

https://www.youtube.com/watch?v=4d2L-r8twA0

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: